Pembekuan
merupakan salah satu metode pengawetan pangan, dimana produk pangan diturunkan
suhunya sehingga berada dibawah suhu bekunya. Selama
pembekuan terjadi pelepasan energy (panas sensible dan panas laten).
Pembekuan menurunkan aktivitas air dan mengehentikan aktivitas mikroba (bahkan
beberapa dirusak, reaksi enzimatis, kimia dan biokimia. Dengan demikian produk
beku dapat memiliki daya awet yang lama (Kusnandar, 2010).
Selama
pembekuan, suhu produk pangan menurun hingga di bawah titik bekunya, dan
sebagian dari
air berubah wujud dari fase cair ke fase padat dan
membentuk kristal es. Adanya kristalisasi air ini menyebabkan mobilitas air
terbatas sehingga aktivitas air pun menurun. Penurunan aktivitas air ini
berpengaruh pada penghambatan pertumbuhan mikroba,
serta reaksi-reaksi kimia dan biokimia yang mempengaruhi mutu dan
keawetan produk pangan. Dengan
demikian, pengawetan oleh proses pembekuan disebabkan oleh adanya kombinasi penurunan
suhu dan penurunan aktivitas air (Kusnandar, 2010).
Suhu yang digunakan untuk membekukan
bahan pangan umumnyadibawah -2˚C. Pembekuan bahan pangan biasanya digunakan
untuk pengawetan bahan dan produk olahan yang mudah rusak
(biasanya memiliki kadar air atauaktivitas air yang tinggi)
seperti buah, sayur, ikan, daging dan unggas. Pada suhu beku,
sebagian besar air yang ada di dalam bahan
pangan (90%-95%) membeku (Kusnandar, 2010).
Proses
pembekuan terjadi secara bertahap dari permukaan sampai pusat bahan. Pada
permukaan bahan,
pembekuan berlangsung cepat sedangkan pada bagian yang
lebih dalam, proses pembekuan berlangsung lebih lambat.
Pada awal proses pembekuan terjadi fase precooling
dimana suhu bahan diturunkan dariawal ke suhu titik beku. Pada tahap ini
semua kandungan air bahan berada dalam keadaan cair. Setelah tahap precooling
terjadi tahap perubahan fase, pada tahap ini terjadi pemebentukan kristal es.
(Heldman dan Singh,1981 dalam Rohanah,2002). Laju pembekuan ada dalam 3
golongan yaitu:
1. Pembekuan lambat, jika waktu pembekuan adalah 30 menit atau lebih
untuk 1 cm bahan yang dibekukan.
2. Pembekuan
sedang, jika waktu pembekuan adalah 20-30 menit atau lebih untuk 1 cm bahan
yang dibekukan.
3. Pembekuan
cepat jika waktu pembekuan adalah kurang dari 20 menit untuk 1 cm bahan yang
dibekukan.
Prinsip
dasar dari semua proses pembekuan cepat adalah cepatnya pengambilan panas
dari bahan pangan (Rohanah, 2002).
Buah
dan sayuran sedapat mungkin dapat dihindarkan dari kerusakan fisik, baik saat
panen maupun dalam pruses penanganan pasca panen termasuk dalam proses
pengangkutannya. Terjadinya kerusakan fisik dapat memicu terjadinya peningkatan
laju penuaan pada buah dan sayuran segar, disamping penampakan fisik buah dan
sayuran bersangkutan menjadi jelek sehingga daya jualnya pun akan menurun
(Ariono, 2002).
Penanganan pasca panen biasanya menerapkan teknologi yang tinggi, salah satu
contoh teknologi pra pendinginan yang bertujuan untuk mengurangi suhu lapang
pada buah sesaat setelah panen, sehingga proses metabolisme pada sayuran dan
buah dapat diperlambat sebelum dilakukan teknologi penyimpanan lainnya
(Edwards, 1987).
Adanya
wadah atau kemasan dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan,
melindungi produk yang ada di dalamnya dan melindungi dari bahaya
pencemaran/kontaminasi serta gangguan fisik (gesekan dan benturan). Buah dan sayuran merupakan komuditi pertanian yang sangat
mudah mengalami kerusakan dingin (chilling injury). Hal ini disebabkan karena
komuditi tersebut masih melakukan proses respirasi untuk kelangsungan
hidupnya (Nadika, 1989).
Laju
kerusakan yang terjadi berbanding lurus dengan kecepatan respirasi yang
dimiliki komuditi, semakin cepat laju respirasinya semakin cepat pula terjadi
kerusakan pada komuditi tersebut perhatikan
beberapa hal agar produk yang dikemas tidak mengalami kerusakan,
diantaranya: kemasan tidak boleh kedap gas,
dapat memberikan efek
atmosfir termodifikasi, dan tidak mencemari/bereaksi dengan produk yang
dikemas (Soesarsono, 2003).
Pendinginan atau refrigerasi ialah
penyimpanan dengan suhu rata-rata yang digunakan masih di atas titik beku
bahan. Kisaran suhu yang digunakan biasanya antara – 1oC sampai -4oC. Pada suhu
tersebut, pertumbuhan bakteri dan proses biokimia akan terhambat sehingga
perubahan yang terjadi pada produk yang disimpan dapat diminimalisir atau
diperlambat. Pendinginan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap perubahan mutu
bahan pangan secara keseluruhan. Namun pendinginan hanya dapat mengawetkan
bahan pangan selama beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung kepada jenis
bahan pangannya.
a. Prinsip
Prinsip pendinginan itu
sendiri adalah panas dari bahan diserap atau diambil dan digantikan oleh udara
yang memiliki tekanan yang lebih rendah dibandingkan tekanan di dalam sel,
sehingga panas yang ada dalam bahan berkurang dan lama-kelamaan akan berubah
menjadi dingin mengikuti suhu udara pendinginan yang digunakan.
b. Faktor-Faktor
Dalam proses pendinginan
ada beberapa faktor yang berpengaruh pada hasil akhir bahan yang di dinginkan.
Faktor – faktor tersebut antara lain :
1. Jenis dan Varietas
Produk
Pendinginan biasanya
digunakan untuk jenis bahan yang mudah mengalami kerusakan dan peka terhadap
kondisi lingkungan disekitarnya. Jenis dan varietas setiap bahan tidak sama
dengan tingkat kematangan dan pemanenan yang berbeda pula sehingga suhu yang
digunakan selama pendinginan harus dapat disesuaikan dengan jenis dan sifat
bahan tersebut agar tujuan dari pendinginan tersebut dapat tercapai.
2. Suhu
Suhu dalam penyimpanan
seharusnya dipertahankan agar tidak terjadi kenaikan dan penurunan. Biasanya
dalam penyimpanan dingin, suhu dipertahankan berkisar antara 1OC sampai dengan
2OC. Suhu pendinginan di bawah optimum akan menyebabkan pembekuan atau
terjadinya chilling injury, sedangkan suhu di atas optimum akan menyebabkan
umur simpan menjadi lebih singkat.
3. Kelembaban Relatif
Untuk kebanyakan komoditi
yang mudah rusak, kelembaban relatif dalam penyimpanan sebaiknya dipertahankan
pada kisaran 90 sampai 95%. Kelembaban di bawah kisaran tersebut akan
menyebabkan kehilangan kelembaban komoditi. Kelembaban yang mendekati 100%
kemungkinan akan terjadi pertumbuhan mikroorganisme lebih cepat dan juga
menyebabkan permukaan komoditi pecah-pecah.
4. Kualitas Bahan dan
Perlakuan Pendahuluan
Untuk tetap mempertahankan
kesegaran bahan maka sebaiknya sayuran, buah- buahan maupun bunga potong yang
akan disimpan terbebas dari luka atau lecet maupun kerusakan lainnya. Kerusakan
tersebut dapat menyebabkan kehilangan air. Buah-buah yang telah memar dalam
penyimpanannya akan mengalami susut bobot hingga empat kali lebih besar bila
dibandingkan buah- buah yang utuh dan baik.
5. Jenis Pengemas
Pengemasan merupakan
salah satu upaya modified packaging storage yang dapat membantu mempertahankan
mutu dari bahan. Dengan dilakukan pengemasan maka proses reaksi enzimatis dan
chilling injury dapat diminimalisir sehingga kesegaran produk tetap terjaga.
Ø Beberapa
perubahan yang terjadi selama proses pendinginan
1. Perubahan
Tekstur
Pada proses pendinginan
Sayuran dan buah-buahan tropis tidak tahan terhadap suhu rendah dan ketahanan
terhadap suhu rendah ini berbeda-beda untuk setiap jenisnya. Buah pisang tidak
boleh disimpan pada suhu lebih rendah dari 130C karena akan mengalami chilling
injury yaitu kerusakan karena suhu rendah. Buah pisang yang disimpan pada suhu
terlalu rendah kulitnya akan menjadi bernoda hitam atau berubah menjadi coklat
dan teksturnya menjadi lembek karena mengalami dehidrasi (kehilangan air),
sedangkan buah terong akan menjadi lunak karena teksturnya rusak.
2. Penyusutan
Berat
Kehilangan berat pada
buah, sayuran maupun bunga potong selama penyimpanan disebabkan karena
hilangnya air pada bahan. Kehilangan air pada bahan yang disimpan tidak hanya
menyebabkan kehilangan berat, tetapi dapat juga menyebabkan kerusakan yang
akhirnya menyebabkan penurunan kualitas.
Penyusutan berat pada
bahan yang dikemas jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan bahan yang tidak
dikemas dan tampa perlakuan apapun. Menurut Fellow (2000) penyusutan berat
selama pendinginan dapat disebabkan karena kelembaban yang ada pada bahan
meninggalkan permukaan bahan dan menuju ke udara disekitarnya melalui proses
kondensasi uap air. Sedangkan pada produk daging penyustan berat dapat
disebabkan karena terjadi kerusakan gel protein dan mengalami proses koagulasi
protein, sehingga menurunkan daya ikat protein terhadap air dan air bebas di
dalam daging akan lepas menuju ke udara disekitarnya yang akan hilang bersama
dengan uap air. Kerusakan struktur molekul akibat pendinginan ini juga dapat
menyebabkan penyusutan berat.
Kehilangan air pada bahan
dapat dicegah dengan cara pengaturan suhu dan kelembaban ruang simpan dengan
tepat. namun secara umum buah-buahan dan sayuran serta bunga potong memiliki
kandungan air bahan sejumlah 80 hingga 90 persen. Sebagian besar air tersebut
akan menguap selama penyimpanan. Dalam penyimpanan pada suhu rendah.
3. Perubahan
Warna
Perubahan warna selama
pendinginan pada produk sayur dan buah diakibatkan karena reaksi enzimatis
(pencoklatan) dimana terjadi degradasi pigmen klorofil yang menyebabkan warna
kulit berubah menjadi kuning kecoklatan karena adanya karetenoit dan xantifil
yang semula tertutup menjadi terbuka akibat dari efek suhu pendinginan.
Pori-pori buah yang disimpan pada suhu rendah menjadi lebih terbuka akibat
membekunya air dalam jumlah banyak sehingga mengubah rasa, warna dan kualitas
bahan.
Pada produk daging dan
ikan yang disimpan pada suhu 0-2 oC dapat bertahan selama 2-3 hari (daging
dikemas). Namun Perubahan ini disebabkan karena terjadi oksidasi pigmen heme
yang merupakan penyusun utama dalam warna daging. Pigmen mioglobin mengalami
proses perubahan menjadi oksiomioglobin yang bewarna merah kecoklatan.
Perbedaan antara
pendinginan dan pembekuan juga ada hubungannya dengan aktivitas mikroba.
1. Sebagian besar
organisme perusak tumbuh cepat pada suhu di atas 10 oC
2. Beberapa jenis
organisme pembentuk racun masih dapat hidup pada suhu kira-kira 3,3oC
3. Organisme psikrofilik
tumbuh lambat pada suhu 4,4 oC sampai – 9,4 oC
Organisme ini tidak
menyebabkan keracunan atau menimbulkan penyakit pada suhu tersebut, tetapi pada
suhu lebih rendah dari – 4,0 oC akan menyebabkan kerusakan pada makanan.
Lucky Club Casino site – how do I win?
BalasHapusLucky club casino site – how do I win? · If you want luckyclub to login on the site and get a bonus on registration click here. · You can play the game on the website
Casino.org Announces $30M In Cash to Operate in Nevada
BalasHapusThe $30 부산광역 출장마사지 million ($31.2 million) casino, 목포 출장마사지 The Casino, is officially located in Henderson, 경상북도 출장마사지 Nevada, 군산 출장마사지 USA. The casino and 수원 출장안마 its